I Don’t Want To Miss A Thing

“Heh heh, Win.” Tung buru-buru menyikut Win yang masih sibuk memperhatikan orang tuanya.

“Apaan,”

“Itu liat tuh,” Tung menunjuk arah panggung dengan dagunya yang langsung diikuti Win.

Pria itu reflek memundurkan tubuhnya ketika melihat Bright dan Ryu naik ke atas panggung.

“Mau nyanyi tuh?” Tanya Pong bingung,

“Lu gak liat noh Bright bawa gitar bukan bawa nasi, yaiyalah nyanyi anjir.” Balas Frank kesal.

“Gue kira mau adu jotos sama satunya,”

“Itu adeknya goblok.” Kali ini Tung ikutan kesal.

Win hanya bisa mengabaikan obrolan aneh teman-temannya, matanya masih memperhatikan duo Simanjuntak yang ambil posisi masing-masing.

“Selamat malam,” sapa Bright.

“Terimakasih untuk kesempatan yang diberikan, sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk orang tua kedua saya, daddy Pavel.”

Reflek keempat teman Win menoleh ke arahnya,

“Gue gak tau apa-apa jing,” bisik Win agar tidak terdengar tamu yang lain.

“Semoga sehat selalu, dan stay forever young,” Pavel mengangguk dengan senyuman lebar.

Enjoy.” tutup Bright lalu mulai memetik gitar.

Semua undangan reflek menggerakan kepala ketika intro terdengar,

I could stay awake just to hear you breathing

Watch you smile while you are sleeping

While you're far away and dreaming

I could spend my life in this sweet surrender

I could stay lost in this moment forever

Every moment spent with you is a moment I treasure

Don't want to close my eyes

I don't want to fall asleep 'Cause I'd miss you baby And I don't want to miss a thing

'Cause even when I dream of you

The sweetest dream will never do I'd still miss you baby

And I don't want to miss a thing

“Gila merinding gue denger suaranya,” celetuk Aj tiba-tiba.

“Kayaknya baru ini gue denger dia nyanyi.” Ujar Frank.

Tung melirik Win yang masih terdiam sejak intro terdengar,

Lying close to you, feeling your heart beating

And I'm wondering what you're dreaming

Wondering if it's me you're seeing

Then I kiss your eyes

And thank God we're together

And I just want to stay with you in this moment forever Forever and ever

I don't want to close my eyes

Bright melepas gitarnya,

I don't want to fall asleep 'Cause I'd miss you baby And I don't want to miss a thing

Lalu melepas mic dari tempatnya,

'Cause even when I dream of you

Kakinya mulai melangkah turun,

The sweetest dream will never do I'd still miss you baby And I don't want to miss a thing

I don't want to miss one smile

And I don't want to miss one kiss

Ia membawa tubuhnya melewati para tamu,

And I just want to be with you Right here with you, just like this

Lalu berhenti di depan Win,

And I just want to hold you close

Mengeluarkan sesuatu dari saku celananya,

I feel your heart so close to mine

Lalu berlutut,

And just stay here in this moment For all the rest of time

“Win Mentawin will you merry me?” Tanyanya dengan mic di hadapan seluruh tamu undangan dengan memegang cincin perak di tangan kanan

Semua orang terkejut, begitu juga Win yang tiba-tiba membeku, dirinya bahkan bisa mendengar suara degup jantungnya sendiri.

Sepersekian sekon dirinya seperti tidak berada di tubuhnya sampai Tung menyenggolnya sedikit,

“Kalo gak mau gimana?” Pong membuka mulutnya lebih lebar ketika mendengar pertanyaan Win.

“Aku coba lagi besok dan seterusnya sampai kamu mau,” balas Bright santai masih di posisi awal.

Win tidak bisa menyembunyikan senyumnya, Bright memang unik dan ajaib.

I will then,” Jawabnya lalu mengambil cincin perak dari tangan Bright. Pria yang lebih muda menghela nafas lega lalu berdiri, keduanya reflek berpelukan untuk yang pertama kali.

“Kalo aku nangis, kamu yang tanggung jawab.” Bisik Win di sela pelukan.

“Iya nanti aku puk-pukin deh,”

“Aku bukan bayi,”

Don't want to close my eyes

Don't want to fall asleep

'Cause I'd miss you baby And I don't want to miss a thing

'Cause even when I dream of you

The sweetest dream will never do I'd still miss you baby And I don't want to miss a thing