Lift Talk
Mile melirik Apo yang berdiri di sampingnya, pria itu seakan memberi jarak diantara keduanya.
Atensinya teralihkan setelah pintu lift terbuka,
Mile menekan B sedangkan Apo menekan GF setelah pintu lift tertutup.
“Kamu tidak pulang dengan saya?” Tanya Mile setelah melihat tujuan mereka berbeda,
“Saya tidak pernah bilang akan pulang dengan bapak.”
“Saya perlu bicara sama kamu, Natta.”
“Saya juga pak, tapi saya akan bicara disini.” Mile mengernyit bingung,
“Saya mau minta maaf atas kelancangan saya beberapa waktu yang lalu di mobil bapak, saya terbawa suasana dan melakukan hal diluar kendali saya. Saya juga akan tarik semua persetujuan saya untuk hal yang sebelumnya kita bahas, pak.” Apo hanya bisa menatap ujung sepatunya,
dirinya sangat takut menatap obsidian Mile.
“Setelah ini saya akan lebih hati-hati dan akan bertindak sebegai sekretaris yang lebih profesional.” Tepat setelahnya pintu lift terbuka di lantai 10.
Mile mengangkat tangannya,
“Tolong gunakan lift yang lain.” Ucapnya ke arah tiga orang yang hampir melangkah masuk dan terkejut dengan eksistensi bos mereka.
Dengan cepat pria itu kembali menutup pintu lift.
“What are you talking about, Natta?” Mile memijat pangkal hidungnya, tidak menyangka dengan kalimat yang keluar dari belah bibir sekretarisnya itu.
“Natta, perasaan saya ke kamu itu benar adanya, saya suka sama kamu.”
“Perasaan bapak ke saya itu salah pak, bapak tidak boleh suka sama saya.”
“Kenapa? Kamu merasa terbebani dengan perasaan saya?”
“Bukan cuma terbebani pak, saya merasa bersalah dengan semua orang, terutama dengan Kai, anak bapak.”
“Natta, Kai-”
ting!
Pintu lift kembali terbuka, kali ini di lantai tujuan Apo, namun Mile menahan lengan pria itu, tidak mengizinkannya keluar dari lift dan melarang yang lain masuk agar memberikan banyak waktu untuk berdua dengan Apo.
Mile menghela nafas, membiarkan lift turun ke basement sebelum ia kembali menekan angka dimana ruangannya berada.
“Saya mohon pak, perasaan bapak jangan diteruskan, saya benar-benar minta maaf atas kejadian saat itu.”
“Natta,” Mile menahan bahu Apo,
“Saya janji akan menjelaskan semuanya sama kamu, termasuk tentang Kai dan keluarga saya, tapi jangan minta saya untuk berhenti suka sama kamu, Natta. Saya cuma minta waktu sama kamu, apakah boleh?”
Perasaan Apo tentu saja goyah, menyukai pria di hadapannya adalah hal yang sangat terlarang saat ini, wajah manis Kai terus ikut membayangi dirinya.
Tapi Apo juga penasaran dengan penjelasan yang dijanjikan Mile, apa dia masih punya harapan?
“Maaf pak, saya tidak bisa menjanjikan apapun, dan saya harap setelah ini saya dan bapak kembali seperti layaknya bos dan sekretaris seperti sebelumnya.”
Mile melepas bahu Apo, ia paham, ia tidak bisa memaksa Apo untuk memahami situasinya.
“Saya paham, saya harap kamu mau menunggu saya, Natta.” Apo menghela nafas,
hubungan percintaannya selalu buruk.
ting!
Pintu lift kembali terbuka di lantai awal, kali ini Apo memilih keluar dari lift.
“Saya akan menggunakan lift yang lain pak, hati-hati di jalan pak Phakphum.” Ucapnya lalu menganguk kecil sebelum pintu lift kembali tertutup dan membawa Mile turun kebawah seorang sendiri dengan meninggalkan perasaan campur aduk bagi keduanya.
©️dearyoutoday