Rumah
“Sini dulu,” lengan Win ditarik menjauh dari ruang tamu.
“Kenapa sih pap?” Dome melirik ke arah ruang tamu.
“Itu pacar kamu?” Win ngangguk.
“Papa kan yang bilang mau dibawain pacar.”
“Iya papa tau, katanya dia dinas di luar kota.”
“Ohh itu, jadwal dinasnya berubah.”
“Mendadak berubah?” Win ngangguk,
“Dia tiba-tiba jemput Win di apartemen.”
“Dia kerjanya apa?”
“Kenapa pap gak nanya sendiri?” Win mengendik.
“Dad mana?” Tanyanya lagi.
“Mandi.”
—
“Jadi kamu lebih muda 5 tahun dari anak saya?” Win ngelirik dad-nya.
-kenapa sih dia harus melewati fase kayak gini terus tiap punya pacar?-